Sabtu, 17 Desember 2011

Mengenal Nocturnal Ghost si Pemangsa Monyet

Burung hantu merupakan salah satu kelompok dari burung pemangsa "raptor" yang berburu mangsanya pada malam hari (nocturnal). Burung hantu memiliki ciri-ciri tubuh spesifik yang berbeda dengan jenis burung pemangsa lainnya, yaitu kepala besar dan bulat melebar, muka rata dan mata besar yang mengawasi kedepan, pada wajahnya tampak garis piringan wajah yang merupakan pembatas pada sekeliling mata. Hampir semua jenis burung hantu pola warna bulunya merupakan perpaduan antara warna abu-abu, cokelat, hitam dan putih. Perpaduan yang yang diperlukan dalam penyamaran saat berburu mangsa maupun menghindari musuh.
Ada sekitar 134 jenis burung hantu tersebar merata diseluruh dunia, kecuali daerah Antartika dan pulau-pulau disekitarnya, terdiri atas dua suku, yaitu Serak (suku Tytonidae) dan suku Strigidae. Di Sunda besar (Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan) terdapat dua jenis dari suku Tytonidae yaitu Serak Jawa Tyto albadan Serak Bukit Phodilus badius, sedangkan dari suku Stringidae ada dua puluh jenis, diantaranya Beluk Jampuk Bubo sumatranus. Beluk Ketupa Ketupa ketupu, Celepuk Reban Otus lempiji, Kukuk Seloputu Strix seloputo.

Bubo Sumatranus mencengkeram monyet

Barred Eagle-Owl (Bubo sumatranus), juga disebut burung hantu elang, spesies burung hantu yang termasuk dalam keluarga Strigidae. Spesies ini dapat ditemukan di Indonesia, Malaysia, Myanmar, Brunei, Singapura, dan Thailand. Habitat alaminya adalah hutan subtropis atau tropis lembab dataran rendah.

Kingdom: AnimaliaPhylum: Chordata
Subphylum: Vertebrata
Class: Aves
Order: Strigiformes
Family: Strigidae
Genus: Bubo
Species: Bubo sumatranus
Sub Species: B. s. sumatranus, B. s. strepitans, B. s. tenuifasciatus

Bubo Sumatranus memiliki ukuran tubuh besar (45 cm) dengan garis-garis tebal. Bulu abu-abu tua dengan berkas telinga horizontal mencolok, tubuh bagian atas coklat kehitaman, bergaris kuning tua halus seluruhnya, alis putih. Bagian bawah tubuh abu-abu keputih-putihan bergaris hitam tebal. Saat terbang suara terdengar keras dalam "wuuh" atau "hua-wuh", dan suara seperti tertawa "kakakaka".

Tersebar mulai dari semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera, Bangka, Jawa dan Bali. Hidup dihutan-hutan dataran rendah sampai ketinggian 1000 m dpl. Mangsa berupa mammalia kecil seperti tikus, ular, ikan-ikan kecil dan burung-burung kecil yang diperoleh dengan berburu menyambar dari tenggeran dan melompat-lompat dengan cekatan ditanah. Gemar mandi-mandi dikolam-kolam atau sungai dan mulai aktivitas keluar dari persembunyian pada saat senja hari.

Distribusi Beluk Jampuk Bubo sumatranus
Peta Sebaran Bubo sumatranus di Indonesia

Salah satu aktivitas dan kebiasaan Bubo sumatranus adalah bertengger diranting pohon dengan memangsa monyet yang digenggam erat di cakarnya. Wajah monyet itu robek terbuka, mungkin selama bertarung dengan  Bubo sumatranus  monyet tersebut berontak.
Salah satu melakukan serangan mangsanya dengan cakarnya dan kaki bawah diturunkan. Jari-jari kaki dengan delapan cakar bentuk persegi panjang. Cakarnya mampu menggenggam mangsa dan meremas erat-erat. Lalu digigit pada bagian belakang kepala mangsanya, membunuh seketika. Daging monyet kecil itu ditelan seluruhnya sedangkan yang lebih besar dirobek menjadi potongan-potongan lalu dimakan. Kepala dan kaki mungkin dibuang.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar