Unik, Tengkorak dan tulang belulang manusia berserakan di sisi timur Danau Batur, Kabupaten Bangli, Bali tepatnya di Desa Terunyan, adat masyarakat sekitar tidak pernah mengubur atau membakar mayat (ngaben) tapi diletakkan begitu saja di suatu tempat khusus. Meskipun jenazah dibiarkan begitu saja, tidak tercium bau busuk yang sangat menyengat.
Menurut mitos, dari zaman dahulu mayat sengaja tidak dikubur dalam tanah untuk menghalangi wangi semerbak dari Taru Menyan (Pohon Wangi) yang konon menyebar sampai ke Jawa. Karenanya raja yang berkuasa di Terunyan pada waktu itu takut daerahnya diserang oleh Raja Jawa lantaran harumnya pohon Taru Menyan, maka beliau berinisiatif menetralisir bau yang kelewat harum itu dengan tidak mengubur mayat masyarakat yang meninggal dunia agar tidak diserang. Akhirnya sampai kini tradisi itu masih dipegang teguh oleh masyarakat desa Terunyan dan menjadi daya tarik wisata eksotis lewat tradisi yang bisa dibilang ngeri.
OK, nabung dulu buat bagpacker ke Bali, dan Terunyan akan menjadi destination list yang tidak akan dilewatkan.
OK, nabung dulu buat bagpacker ke Bali, dan Terunyan akan menjadi destination list yang tidak akan dilewatkan.
Pintu masuk ke areal pemakaman Terunyan |
Jasad wanita dibiarkan bersandar pada gapura pintu masuk |
Welcome to Kuburan Terunyan |
Batang pohon Taru Menyan yang diyakini mengeluarkan wangi |
Human skull |
Areal tempat penyimpanan mayat |
Barang keseharian jenazah sebelum meninggal dikumpulkan dekat jasadnya |
Ancak Saji terbuat dari bambu sengaja dibuat untuk menandakan areal penyimpanan jasad |
Banyan tree and bamboo cages for the deceased |
The deceased bodies rot in bamboo cages |
The body of a young lady left out in the open to decompose |
*dari berbagai sumber
1 komentar:
iiiiiih ngeri
Posting Komentar