Sejak saya masih SD, di sekitaran rumah yang masih hutan, hidup berbagai spesies binatang, salah satunya si jagoan yang suka melayang-layang berpindah dari pohon satu ke pohon lain. Oleh warga Pandeglang hewan ini biasa disebut Tando. Sekarang ini Tando sudah sangat jarang ditemukan bahkan terancam punah, hewan ini memang sering diburu. Saat itu, sebagian warga memburunya untuk dijadikan santapan. Wuidiiih.. Ga kebayang deh gimana rasanya. Tak jarang di daerah saya pun pada masa itu sering mati listrik karena ulah si Tando yang suka nangkring pada ujung tiang listrik sehingga mengakibatkan korsleting dan si Tando pun sudah ditemukan dalam kondisi gosong tersengat aliran listrik. Duuh, kasihan juga ya..
Gak semua anak-anak pada masa mendatang dapat menemukan wujud hewan mirip anjing yang bisa melayang. Nantinya, anak-anak tersebut hanya dapat mengenali binatang ini melalui gambar saja.
Seperti apa sih Tando itu? Yuk kita berkenalan dulu..
Tando merupakan binatang asli Dataran Sunda Besar. Binatang ini dilindungi oleh Undang-undang Nasional. Selain deforestasi dan kehilangan habitat, perburuan oleh masyarakat pun ikut andil pada kepunahan Tando. Dalam hal makanan saja, Tando harus bersaing dengan Tupai Pisang (Callosciurus Notatus).
Nama ilmiah Tando adalah Sunda Colugo (Lemur Terbang Sunda)/Galeopterus Variegatus. Binatang jenis ini hanya ada dua spesies di dunia, Lemur Terbang Filipina dan Sunda Colugo yang juga bisa ditemukan di Thailand, Malaysia dan Singapura.
Tando merupakan binatang yang tidak bisa terbang. Namun, Tando hidup di dataran sedang-tinggi 300 mdpl dan bisa melayang dari pohon ke pohon lainnya. Hewan ini arboreal, artinya kehidupannya banyak berdiam di pohon. Tando jenis binatang yang aktif di malam hari. Daun, tunas, bunga tumbuhan merupakan makanannya. Bukan hanya itu, berbagai macam buah pun termasuk santapannya.
Ciri fisiknya, memiliki panjang tubuh sekitar 34 hingga 38 cm. Panjang ekornya sekitar 24 hingga 25 cm dan beratnya 0,9 hingga 1,3 kilogram. Panjang bentang sayap bisa mencapai 1,5 meter. Ciri paling khas yaitu membran kulit yang menyambung dari kaki depan hingga kaki belakang.
Perbedaan dengan bajing terbang, Tando memiliki membran membentang dari jari kaki depan hingga jari bagian belakang, mirip dengan kelelawar. Daya melayangnya bisa mencapai hingga 70 meter tanpa terhenti.
Tando sedang nemplok pada batang pohon |
Tando yang aktif pada malah hari sedang melayang berpindah antar pohon |
Tando terlihat sedang menggantung pada kabel listrik. sumber foto: www.pln.co.id/disjabar |
12 komentar:
habis tando sebagai hama
memang udah langka
tando binatang ganaskah..
tando bukan hewan hama, tapi dia mencari makan untuk memenuhi kebutuhan perutnya, karna manusia yang serakah yang merusak habitatnya hingga dia di sebut hama,lestarikan tando, jaga habitatnya.. #SaveTando
saya belum pernah lihat hewan itu
Di FB ada yang jual itu gan
Tando, benar keberadaannya udh jarang di temui karena maraknya pemburuan, bukan hama perusak tanaman, dahulu sering kali di temukan di pohon kelapa,ada 2 jenis warna abu2 gelap dan coklat gelap, saat ini hewan ini mulai di lindungi pemerintah untuk mnjga kelesetarian dan kepunahan.
Tando, benar keberadaannya udh jarang di temui karena maraknya pemburuan, bukan hama perusak tanaman, dahulu sering kali di temukan di pohon kelapa,ada 2 jenis warna abu2 gelap dan coklat gelap, saat ini hewan ini mulai di lindungi pemerintah untuk mnjga kelesetarian dan kepunahan.
Gak bakalan
#savetando
Save Tando...Alhamdulillah
Td mlm aaya nangkap tando,tapi saya rilis kembali..
Posting Komentar